WE Online - Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan perlemahan sektor ekspor menghambat perekonomian Indonesia yang hanya tumbuh pada triwulan I-2014 secara tahunan (yoy) sebesar 5,21 persen.
"Sumber penurunannya adalah ekspor bukan investasi, mudah-mudahan dengan perbaikan ekonomi AS, ekspor mulai membaik," katanya saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Chatib menjelaskan perlambatan ekonomi merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperbaiki kinerja defisit neraca transaksi berjalan, namun pertumbuhan ekonomi akhir tahun tetap diupayakan tidak dibawah 5,5 persen.
"Pertumbuhan diharapkan di atas 5,5 persen, karena kita juga tidak ingin terlalu rendah," ujarnya.
Chatib menambahkan, dengan pertumbuhan ekonomi triwulan I-2014 yang hanya tercatat 5,21 persen, pemerintah akan mempertimbangkan untuk mengubah asumsi pertumbuhan dalam APBN yang ditetapkan sebesar 6,0 persen.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menambahkan meskipun sektor ekspor mengalami kontraksi, karena pelarangan ekspor bahan mineral mentah, namun kinerja konsumsi rumah tangga dan investasi diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi.
"Investasi masih tumbuh, meskipun kita melakukan pemilu. Ini menunjukkan minat investasi masih cukup baik. Sedangkan konsumsi pemerintah dan masyarakat cukup bagus serta daya beli masih baik," ujarnya.
Namun, ia mengharapkan sektor ekspor akan membaik di masa mendatang, terutama setelah perekonomian Amerika Serikat (AS) dan Jepang mulai mengalami pemulihan dan menunjukkan tanda-tanda perbaikan.
"Kita memang harus kerja keras supaya kontraksi ekspor kita tidak berlanjut. Saya optimis pada triwulan dua seiring dengan perbaikan perekonomian negara maju, walaupun Tiongkok terkoreksi, kita akan tetap menguat," ujar Hatta.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I-2014 secara tahunan (yoy) didukung konsumsi rumah tangga 5,61 persen, pembentukan modal tetap bruto 5,13 persen dan konsumsi pemerintah 3,58 persen.
Sedangkan, komponen ekspor dan impor, baik barang maupun jasa mengalami kontraksi atau perlambatan 0,78 persen dan 0,66 persen, meskipun pada awal triwulan I-2014 neraca perdagangan masih tercatat surplus. (Ant)
Yang menjadi faktor penghambat perekonomian untuk ekspor adalah :
a. Tidak Amannya Suatu Negara
Jika suatu negara tidak aman, para pedagangnya beralih ke negara lain yang lebih aman. Semakin aman keadaan, semakin mendorong para pedagang untuk melakukan perdagangan internasional.
b. Kebijakan Ekonomi Internasional yang Dilakukan oleh Pemerintah
Ada kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh suatu negara yang merupakan hambatan bagi kelancaran perdagangan internasional. Misalnya, pembatasan jumlah impor, pungutan biaya impor/ekspor yang tinggi, perijinan yang berbelit-belit.
c. Tidak Stabilnya Kurs Mata Uang Asing
Kurs mata uang asing yang tidak stabil membuat para eksportir maupun importir mengalami kesulitan dalam menentukan harga valuta asing. Kesulitan tersebut berdampak pula terhadap harga penawaran maupun permintaan dalam perdagangan. Hal ini membuat para pedagang internasional enggan melakukan kegiatan ekspor dan impor.
Solusi
Bagi Percepatan Pembangunan Indonesia
1. Dengan mengatasi masalah kependudukan, yakni
dengan mengendalikan pertumbuhan penduduk
karena
di dasari bahwa pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat akan
memicu pengangguran di masa datang, jika tidak
di imbangi dengan peningkatan kegiatan
produksi.Atau
di pihak
lain dengan memberikan dan mengarahkan
pendidikan
kearah
yang lebih mendesak, dengan memperbanyak
pusat-pusat pelatihan kerja, serta dengan memberikan
kemudahan
bagi pengelolaan sekolah-sekolah
kejuruan.
Harapannya agar kemampuan tenaga kerja
Indonesia menjadi lebih siap dalam menyambut tantangan dunia kerja.
Dan menjadi factor pendorong pembangunan bukan
malah penghambat pembangunan
2. Pendidikan
yang berorientasi kerja,Membuka kesempatan dan lapangan kerja
di daerah-daerah yang selama ini kurang berkembang
ekonominya
sehingga proses pemerataan kerja dapat terjadi yang mana selama ini
terkonsentrasi
dipulau jawa dan terjadi pemerataan
3. Meningkatkan
teknologi karena
salah satu langkah yang perlu dilakukan
untuk
membangun suatu perekonomian adalah dengan mengembangkan
pemakaian
teknologi
yang modern atau tepat guna.Yang mana hal ini dapat meningkatkan
produktivitas
4. Dalam upaya menumbuhkan
perekonomian,
Indonesia harus senantiasa berusaha menciptakan
iklim
yang dapat menggairahkan investasi.Meningkatkan
investasi dengan mendatangkan investor dengan cara melakukan
Reformasi birokrasi
dan menciptakan
pamerintahan yang bersiah jauh daru korupsi agar investor tertarik
berinvestasi dan usaha pembangunan lancar
http://wartaekonomi.co.id/kategori54/ekonomi-bisnis.html
http://tutorial-akuntasi.blogspot.com/2010/10/faktor-penghambat-dan-pendukung.html
http://www.google.co.id/tanya/thread?tid=5a098a54744228a7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar